29 April 2011

Struktur Organisasi Ambalan Candrakirana periode 2010 – 2011


ORGANISASI DALAM PENEGAK


PENILAIAN SISTEM GRIDE PERAWATAN KELUARGA



Ilustrasi                 : Memberi makan siang untuk pasien sakit kuning dengan kondisi tubuh masih lemah.
Setting tempat        :  -   Korban sedang istirahat di tempat tidur
  -     Terdapat meja kecil disebelah tempat tidur pasien
  -     Terdapat satu kursi disekitar tempat tidur
  -     Terdapat jendela kamar yang terbuka

28 April 2011

Teks Renungan

    Ambalan Cakradipura - Candrakirana
Ada satu yang pada saat ini mendengar
Segala jawaban yang keluar dari isi hatimu,
Namun yang juga memperhatikan segala
 keputusanmu  

Pramuka Penegak

Arti Ambalan Penegak
Ambalan adalah kelompok besar dalam Pramuka Penegak. Kata Ambalan  diambil dari sejumlah nama pahlawan. Misal : Amblan Bung Karno,Ambalan Kartini. Dalam Ambalan terdapat organisasi yang menampung aspirasi penegak yang dinamakan DKA(Dewan Kerja Ambalan). Cara kerja dewan ini adalah pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat. Di dalam Ambalan Penegak ada Pembina.Pembina merupakan saudara tua Ambalan Penegak yang harus dihargai dan dihormati.Golongan usia Pramuka yang masuk dalam Penegak adalah 16-20 tahun. Makna romantisme penegak adalah perjuanagan menegakkan Indonesia merdeka yang telah di proklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Dalam satu Ambalan terdiri beberapa kelompok kecil dinamakan Sangga.
Berikut sejumlah nama Sangga yang dikenal dalam aktivitas Pramuka Penegak.
A. Sangga Perintis         => dilatarbelakangi adanya romantisme perjuangan merintis kemerdekaan Indonesia.
B. Sangga Penegas        => dilatarbelakangi adanya penegasan pada pernyataan yang tersurat dalam Sumpah Pemuda.
C. Sangga Pendobarak  => dilatarbelakangi adanya pendobrakan untuk mengusir penjajahan dari muka bumi pertiwi tercinta ini.
D. Sangga Pencoba       => dilatarbelakangi adanya agresi Belanda yang mencoba merampas tanah air Indonesia.
E. Sangga Pelaksana     => dilatarbelakangi adanay melaksanakan  pembangunan,setelah Indonesia merdeka penuh lepas dari koloniasme.












Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega


Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang selanjutnya disingkat Dewan Kerja adalah wadah   dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan ditingkat Kwartir yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera, bersifat kolektif dan kolegial yang merupakan bagian integral dari Kwartir, berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.


Dewan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan keputusan Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera untuk mengelola Pramuka Penegak dan Pandega sesuai dengan rencana kerja Kwartirnya., Mengelola kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di Kwartirnya., Mendukung Dewan Kerja dan wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang berada di wilayahnya secara koordinatif dan konsultatif dan menyelenggarakan Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera di tingkat Kwartirnya.
Organisasi Dewan Kerja mengikuti organisasi kwartir, yaitu Dewan Kerja Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional dengan masa bhakti juga mengikuti masa bhakti Kwartir.
Bentuk hubungan kerja Dewan Kerja dengan Kwartir dalam kedudukannya sebagai badan kelengkapan Kwartir adalah hubungan koordinasi, konsultasi, dan informasi dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pokoknya. Sedangkan hubungan antar Dewan Kerja antar Dewan Kerja yang berbeda jajaran adalah dari jajaran yang lebih tinggi ke bawah, berupa bimbingan, koordinasi, konsultasi dan informasi. Sedangkan jajaran dari jajaran yang lebih bawah keatas adalah koordinasi, konsultasi dan pelaporan. Sedangkan Dewan Kerja yang setingkat adalah hubungan koordinasi, informasi dan kerjasama.
Pada dasarnya masa usia Pramuka Penegak dan Pandega tidak lagi membutuhkan pembinaan yang kreatif melainkan lebih membutuhkan dukungan yang membesarkan semangat serta apresiasi masyarakat dimana mereka melakukan kegiatan , dalam artian latihan – latihan digugus depan dan kegiatan – kegiatan disatuan nya lebih banyak pengelolaan nya pada Ambalan atau Recana, mereka diberi kesempatan untuk menyusun konsep pembinaan , latihan , pendidikan dan kegiatan pembina berperan sebagai motivator dan penasehat.

ATRIBUT KEPRAMUKAAN

Di sampikan oleh PEMBINA PRAMUKA ACC
dalam PCP Ambalan Cakradipura & Candrakirana
Semarang, 7 - 8 Agustus 2010

Dalam lampiran Surat Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 103 Tahun 1989 tentang ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA

Pada BAB VIII tentang ATRIBUT membahas :
pasal 115 : Lambang
pasal 116 : Bendera
pasal 117 : Panji
pasal 118 : Himne
pasal 119 : Pakaian Seragam
pasal 120 : Lencana dan Tanda-tanda

Pasal 115 : Lambang
1.Lambang Gerpram adalah Tunas Kelapa, yang melambangkan bahwa setiap anggota Gerpram hendaknya serba guna, seperti kegunaan seluruh bagian pohon kelapa.
2.Lambang Gerpram digunakan pada berbagai alat dan tanda pengenal Gerpram, yang warnanya disesuaikan dengan penggunanya.

27 April 2011

Peran serta Ambalan Candrakirana-Cakradipura SMA Negeri 9 Semarang dalam Sosialisasi UU Kepramukaan di Unnes Semarang

Wakil Presiden Budiono hadir di Universitas Negeri Semarang (Unnes) kampus Sekaran membuka Sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka, 25-27 Maret. Bersama Wakil Presiden, hadir pula tiga menteri, yakni Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Malarrangeng, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh.

Kehadiran orang nomor dua di negeri ini disambut gegap gempita oleh seluruh peserta Sosialisasi UU Pramuka dan juga oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah Sapta Raharja. Hadir dalam rapat tersebut Rektor Sudijono Sastroatmodjo, Pembantu Rektor II Wahyono, Pembantu Rektor III Masrukhi, dan beberapa pejabat serta panitia lainnya. Turut pula wakil Kwartir Daerah Jawa Tengah.

“Wapres akan mencanangkan sosialisasi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan kepramukaan di antara berbagai kegiatan yang melibatkan ribuan pramuka dari seluruh Indonesia,” kata Sapta.

Ketua Panitia Masrukhi mengemukakan, selain sebagai tuan rumah, Unnes bersama Dinas Pemuda dan Olah Raga serta Kwartir Daerah Jawa Tengah “ketiban sampur” gawe dari Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga itu.

“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Di samping tambah pengetahuan, kami juga bertambah teman,” kata Dyas anak ACC.

Ambalan Candrakirana SMAN 9 SEMARANG Ikut Pecahkan Rekor Muri Mading Terbesar


Sumber : Semarang Metro 25 April 2011
Diisi 30 Sekolah

Mading Terbesar Pecahkan Rekor Muri

  • Pit-pitan Meriah
SEMARANG TENGAH - Ajang Car Free Day (CFD), Minggu (24/4), menorehkan rekor Muri. Sebanyak 30 sekolah di Kota Semarang mampu membukukan kreasi siswanya berwujud majalah dinding (mading) menjadi yang terbesar se-Indonesia.

Berbagai macam karakter unggulan tercurahkan ke dalam bentuk karya. Setidaknya karakter itu diolah sedemikian rupa sesuai kreativitas mereka. Macam-macam karakter ditampilkan. Ada banyak bentuk kepribadian seperti aktif, ambisius, karismatik, imajinatif.

Contohnya karya SMK Grafika Bina Nusantara yang menampilkan karakter toleran. Entah apa dalam pemikiran siswa tersebut, dengan merujuk toleran langsung mengarah pada sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gambar bapak bangsa itu tertempel dalam mading karya mereka.

26 April 2011

JANJI KODE MORAL PRAMUKA

JANJI KODE MORAL PRAMUKA
Dwi Satya dan Dwi Dharma merupakan ketentuan moral bagi pramuka siaga.

Dwi Satya
Aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  1. Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga;
  2. Setiap hari berbuat kebaikan
Dwi Dharma
  1. Siaga itu menurut ayah bundanya
  2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.

Janji pramuka penggalang baik penggalang ramu, rakit, maupun terap disebut Tri Satya. Dasa Dharma dapat digunakan oleh pramuka penggalang maupun penegak.