Sumber : Semarang Metro 25 April 2011
Diisi 30 Sekolah
Mading Terbesar Pecahkan Rekor Muri
- Pit-pitan Meriah
Berbagai macam karakter unggulan tercurahkan ke dalam bentuk karya. Setidaknya karakter itu diolah sedemikian rupa sesuai kreativitas mereka. Macam-macam karakter ditampilkan. Ada banyak bentuk kepribadian seperti aktif, ambisius, karismatik, imajinatif.
Contohnya karya SMK Grafika Bina Nusantara yang menampilkan karakter toleran. Entah apa dalam pemikiran siswa tersebut, dengan merujuk toleran langsung mengarah pada sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gambar bapak bangsa itu tertempel dalam mading karya mereka.
Dalam menuangkan ide, setiap sekolah disesuaikan dengan karakter masing-masing. Seperti siswa SMA 9 mencoba memberi gambaran mengenai karakter aktif. SMK 3 tidak ketinggalan mengurai tentang karakter fasih. Siswa SMPN tak mau ketinggalan. SMP 18 mencoba mengartikan karakter cemerlang.
Kegiatan yang diprakarsai Pemkot Semarang, Yamaha, Champion Teens dan Suara Merdeka ingin memberikan warna lain dalam menorehkan rekor.
Direktur Champion Teens Sesilia menguraikan karakter yang ditampilkan itu wajib dimiliki oleh siswa. Dengan begitu setiap anak bangsa memiliki kepribadian yang kuat, tangguh dan kaya ide.
Wali Kota menaruh apresiasi yang begitu besar pada kegiatan tersebut. Sudah saatnya siswa-siswi sekolah memiliki karakter yang kuat. CEO Suara Merdeka Group, Kukrit Suryo Wicaksono berharap, setiap anak memiliki karakter. Dengan demikian, mereka tidak akan menggantungkan pada orang tua.
Ustadz Yusuf Mansur turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia pun memberikan penyemangat serta doanya. Pihak Muri meyakini tidak ada ukuran mading sebesar yang dibuat di Kota Semarang ini. Setelah penyerahan piagam, Wali Kota dan Kukrit SW menghampiri aksi demo yang dilakukan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Undip yang tergabung dalam Oxigen 16 dalam rangka memperingati Hari Bumi.
Keduanya menorehkan tanda tangan bukti mendukung kegiatan penyelamatan lingkungan. Bahkan wali kota menempelkan secarik kertas bertuliskan ”lindungi lingkungan kita” pada pohon-pohonan yang dibuat mahasiswa.
Pemecahan rekor Muri dibarengi dengan acara Pit-pitan Ning Semarang. Setelah Wali Kota Soemarmo HS mengibarkan bendera start bagi ribuan bikers yang menyemut di Jalan Pemuda, seketika itu pula tangan-tangan kretif siswa sekolah langsung bekerja. Peserta menyusuri Jalan Pandanaran, Ahmad Yani, MT Haryono, bundaran Bubakan, kawasan Kota Lama, Jalan Pemuda dan kembali ke Balai Kota.
Dalam kegiatan itu memberi kesan pada Netty Laupati, warga Kampung Karanggeneng Utara No 179 A RT 5/2, Jagalan, Semarang Tengah. Ia mendapatkan hadiah utama sepeda motor Yamaha Mio. (mad,H37,H35-16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar